ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI SOSIAL



Aliran-aliran dalam psikologi sosial terbagi menjadi:
  1. Subyektivisme
  2. Obyektivisme

SUBYEKTIVISME

Individulah yang membentuk masyarakat dalam segala tingkah lakunya, jika individu baik maka masyarakat akan baik karena masyarakat adalah kumpulan individu dan tiap-tiap individu mempunyai sifat-sifat dan potensi-potensi sendiri.
Tokoh-tokoh: PLATO, ARISTOTELES, MENG TZE, THOMAS HOBBES, JOHN STUART MILL.

PLATO

  • Jiwa manusia terdiri dari 3 bagian yaitu PIKIRAN, KEMAUAN dan NAFSU yang menentukan kehidupan individu (Trichotomi).
  • Individu harus bekerja sesuai dengan potensi dirinya yang bersifat permanen dan tidak berubah-ubah.
  • Jika tiap individu menempatkan dirinya dalam masyarakat sesuai dengan sifat kodrat atau potensi dirinya maka akan melahirkan masyarakat yang adil dan makmur.
  • Bentuk dan struktur masyarakat bersifat abadi karena potensi-potensi diri pun abadi dalam diri individu.
  • Struktur masyarakat hanya manifestasi struktur jiwa individu.

ARISTOTELES

  • Jiwa manusia terdiri dari 2 bagian yaitu KECERDASAN dan KEMAUAN (Dichotomi) yang menentukan garis-garis perkembangan manusia.
  • Faktor-faktor lingkungan hanya faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat garis perkembangan, lingkungan tidak dapat merubahnya.
  • Pengalaman seseorang tergantung pada potensi psikologis yang ada.
  • Pengalaman dan faktor-faktor sosial bukanlah faktor yang dominan.

MENG TZE

  • Manusia memiliki 4 faktor (KEBAIKAN, KEBENARAN, KEADILAN dan KEBIJAKSANAAN) yang dibawa sejak lahir dan menggerakkan manusia untuk berbuat baik terhadap dirinya dan sesamanya.
  • Manusia pada dasarnya baik, manusia menjadi tidak baik karena pengaruh masyarakat, pengaruh lingkungan yang tidak menstimulasi individu untuk berbuat baik.

THOMAS HOBBES (1588-1679)

  • Dorongan pokok yang ada pada manusia adalah instink untuk mempertahankan diri.
  • Negara atau masyarakat merupakan tempat berlindung untuk mempertahankan diri mengejar kebutuhan-kebutuhan diri.

JOHN STUART MILL (1796-1873)

  • Dasar pokok yang mengendalikan tingkah laku manusia adalah EGOISME dan HEDONISME.
  • Manusia dikuasai oleh dorongan mementingkan dirinya sendiri.
  • Egoisme adalah prinsip yang berpusat pada ego dan ego adalah pusat dari segala sesuatu. Aspek dari ego yang perlu dikembangkan adalah kesenangan (plessure).
  • Manusia tidak dipengaruhi oleh kehidupan sosial, masyarakat adalah kumpulan individu yang masing-masing hanyamemuaskan kebutuhannya sendiri.

OBYEKTIVISME

Masyarakatlah yang menentukan individu, faktor sosiologislah yang menentukan individu, bukan faktor psikologis.
Tokoh-tokoh: KUNG SUNG YANG, JOHN LOCKE, EMILE DURKHEIM.

KUNG SUNG YANG

  • Individu pada dasarnya asosial atau jahat, agar individu tidak melakukan kejahatan dan perbuatan asosial perlu dijalankan hukuman yang keras agar takut akan hukuman itu.
  • Individu harus menyesuaikan diri dengan norma-norma, nilai-nilai, adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat.
  • Apa yang dilakukan individu dalam kehidupannya sehari-harimerupakan hasil yang ia peroleh darimasyarakat.

JOHN LOCKE (1632-1704)

  • TEORI “TABULA RASA”: manusia itu putih bersih seperti kertas putih kosong, manusia akan jadi apa tergantung padamasyarakatnya atau lingkungannya.
  • Diperkuat dengan temuan manusia serigala di Perancis dan India yang walaupun mereka adalah anak manusia namun karena dipelihara oleh serigala selama bertahun-tahun ternyata ia tidak dapat melakukan apa yang seharusnya manusia lakukan (hanya dapat meraung dan merangkak).

EMILE DURKHEIM (1858-1917)

  • Individu tidak berarti apa-apa jika tidak berada dalam kelompok atau masyarakat.
  • Ciri-ciri individu sebenarnya tidak ada, yang ada hanyalah ciri-ciri dan sifat-sifat kelompokmasyarakat dimana individu itu hidup dan jiwa individu adalah manifestasi dari jiwa kelompok.
Tinggalkan komentar jika bermanfaat :)

Sumber gambar:
https://epsikologi.com/psikologi-sosial/amp/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI KEPRIBADIAN - GORDON ALLPORT